Pengembangan Transportasi Darat dalam Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas pada Wilayah Kampus Semarang Selatan
Abstract
Kota Semarang adalah salah satu kota metropolitan di Indonesia dengan keanekaragaman budaya, dan dengan jumlah penduduk sebesar 1.559.198 jiwa serta panjang jalan dimiliki 2.786,28 km (BPS Semarang, 2019). Jumlah angkutan umum yang melayani transportasi Kota Semarang saat ini adalah 3.205 armada, terdiri dari 2.376 Mikrolet dan 829 Bus/Damri. Rute trayek 80 rute, 13 rute cabang, 31 rute ranting,31 rutebus. Kota Semarang, menjadi magnet bagi kaum urban yang ingin merubah nasib lebih baik, itu akan berpengaruh macetnya jalan yang ada. Sebagian besar memerlukan sarana transportasi yang efektif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa : (1) Wilayah kampus Semarang Selatan memiliki kepadatan lalu lintas yang relatif tinggi, (2) Trayek Cabang Kota Semarang sangat berkembang, sehingga hal ini menunjukkan permintaan angkutan umum relatif menyebar dengan jumlah yang cukup (load factor yang relatif tinggi). (3) Transportasi Kota Semarang dipengaruhi oleh struktur kota yang bersifat memusat, sehingga pola pergerakan lalu lintas banyak menuju ke pusat kota yang berakibat membebani ruas-ruas jalan yang menuju ke pusat kota,(4) Diperlukan kerjasama dengan kota-kota yang berbatasan Kota Semarang, sehingga diharapkan mampu mengurangi pergerakan eksternal menuju Kota Semarang. Rekomendasi, Guna meningkatkan Kelacaran, lalulintas: (1) Perlu diadakan penataan ulang angkutan umum (2) Perlu diadakan penambahan jalur di sekitar kampus, dan (3) studi lanjut mengenai potensi demand, petugas parkir dan pedagang PKL